Jikabenda 1 bergerak ke kanan dan benda 2 bergerak ke bawah dengan percepatan sama sebesar a maka rumus percepatan dan gaya tegangan tali pada sistem ini adalah sebagai berikut. Jika yang kita tinjau adalah katrol maka pada katrol tersebut bekerja gaya tegangan tali t 1. Sistem Katrol Pada Bidang Datar Idschool
iiWj. Artikel ini membahas dan mempelajari rumus tegangan tali disertai dengan contoh soal dan pembahasannya. Apa kabar temen-temen Zenius? Sesuai dengan judulnya, kita bakalan ngebahas rumus tegangan tali. Temen-temen tenang dan santai aja, yang tegang talinya kalau kalian mah ga usah ikutan tegang! Kalau udah relax, yuk dibaca artikelnya sampai akhir. Gaya Tegangan Tali Dok Unsplash Sebelum masuk ke rumus tegangan tali, kita harus pahamin dulu nih konsep gaya tegangan tali. Gaya tegangan tali adalah gaya yang bekerja pada tali ketika tali tersebut tegang, gaya tegangan tali ini bekerja pada ujung-ujung tali karena reaksi gaya luar. Kalau talinya ga punya gaya tegangan, ya bayangin aja talinya jadi kendor dan lemes gitu guys. Oh sama penting nih, materi rumus gaya tegangan tali masih berhubungan sama Hukum Newton, jadi buat temen-temen yang udah lupa atau masih bingung bisa dibaca dulu biar ga pusing. Oke kita langsung lompat aja ke rumus tegangan tali. Temen-temen perhatiin baik-baik ya, tenang nanti gua jelasin lebih lanjut! F = Jadi gua mau jelasin mulai dari simbolnya, di sini F sigma F adalah resultan gaya yang bekerja N pada benda, sementara m adalah massa benda kg dan a adalah percepatan benda m/s². Oke buat bantu temen-temen semakin mudah belajarnya, gua bakalan jelasin lagi rumus tegangan tali dari arah gerak benda tersebut melalui contoh soal berikut. Contoh Soal dan Pembahasan Contoh Soal 1 – Gerak Arah Horizontal Diketahui benda A dan B memiliki massa berturut-turut sebesar 3 kg dan 7 kg. Dari kedua benda tersebut ditarik tali yang arahnya berlawanan. Gaya yang diberikan pada kedua benda tersebut sebesar 50 N, sehingga benda dapat bergerak. Tentukan gaya tegang tegang talinya! Pembahasan Diketahui mA = 3 kg, mB = 7 kg, F = 50 N. Gaya ke kanan berarti positif, sedangkan gaya ke kiri berarti negatif. Ditanya T Jawab F = F = F – T Benda A F – T = Benda B T = Kemudian kita masukkan angkanya, menjadi A 50 -T = B T = + 50 = 10a a = 5 m/s² Tegangan tali T = T = = 35 N Jadi gaya tegang tali tersebut adalah 35 N Contoh Soal 2 – Gerak Arah Vertikal Pada sebuah hotel, terdapat elevator dengan massa sebesar 600 kg bergerak ke atas veritkal dari keadaan diam dengan percepatan 3 m/s². Berapakah tegangan tali penarik elevator tersebut jika percepatan gravitasi adalah 10 m/s² ? Pembahasan Diketahui m = 600 kg a = 3 m/s² g = 10 m/s² Ditanya T Jawab ∑F = Elevator bergerak ke atas maka T – w = T = + T = m g + a T = 600 10 + 3 T = 7800 N Jadi gaya tegangan tali penarik elevator tersebut adalah 7800 N Nah gitu deh penjelasan tentang rumus tegangan tali temen-temen. Semoga bisa ngebantu kalian ya! Kalau ada pertanyaan atau saran, kalian bisa langsung aja tulis di kolom komentar. Jangan lupa buat cek materi-materi berikut untuk lanjut belajar fisika! Pembahasan Materi Dinamika Partikel dan Hukum Newton Materi Fisika SMA Hukum Gravitasi Newton Rumus Energi Kinetik dalam Fisika Tegangan Tali – Halo sobat semua.! dipertemuan kali ini akan menerangkan materi tentang tegangan tali lengkap beserta pengertian, rumus dan contoh soalnya. Namun pada pembahasan sebelumnya juga telah menerangkan materi tentang Persamaan Diferensial Nah baiklah untuk mempersikat mari simak penjelasan dibawah ini. Pengertian Tegangan tali ialah merupakan salah satu gaya yang sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada tegangan ini ialah merupakan sebuah gaya dan termasuk bagian dari hukum Newton dalam ilmu fisika. Munculnya teganganyakni pada saat benda itu ditarik, digantung, diayunkan atau ditahan. Hal ini dapat berpengaruh pada kecepatan atau bahkan bentuk dari benda tersebut. Inilah yang menjadi salah satu elemen utama dalam pekerjaan konstruksi seperti yang dilakukan para arsitek dan insinyur. Untuk dapat menghitung tegangan ini yakni hanya dapat dengan menggunakan sebuah rumus yang sesuai keadaan bidang, gaya yang diberikan pada benda dan beberapa hal ini sangat berhubungan dengan hukum Newton kedua F= m x a. Rumus Tegangan Tali Berikut ini terdapat sebuah, rumus utama dalam menghitung tegangann talii,yakni Keterangan T= teganganM= massa bendag= percepatan gravitasi yaitu m/s2a= percepatan dalam m/s2 Contoh Gaya Tegangan Tali Dalam Kehidupan Sehari-Hari Ibu rumah tangga tentunya pasti mengenal kegunaan jemuran pakaian dalam kegiatan sehari-hari dan masih banyak jemuran yang menggunakan talii yang diikatkan pada kayu, tembok atau pohon. agar dapat mengambil air yang terdapat didalam sumuryakni dengan cara menarik ember menggunakan tali yang dililitkan ke katrol dan hal ini menjadi penerapan hukum newton pada katrol dalam kehidupan sehari-hari. ialah merupakan sebuah kegiatan olahraga atau permainan yang selalu rutin diselenggarakan pada acara Hut RI dan kegiatan ini dilakukan oleh siapa saja, namun disesuaikan dengan usia. Baca Juga Rumus Asas Black dan Contoh SoalnyaMobil seringkali mogok di dalam perjalanan dan hal ini bisa terjadi akibat adanya perubahan wujud zat yang terjadi pada kendaraan. ialah merupakan salah satu mainan buatan yang digunakan untuk mengusir hama burung di sawah dan juga sering disebut sebagai bebegig sawah. Contoh Soal Gaya Tegangan Tali Pada sebuah balok ada M1 dan M2 yang terhubung pada suatu bidang yang memiliki permukaan datar. Kemudian pada balok M2 dihubungkan dengan M3 yang telah tergantung disebuah katrol. Apabila M1=M2=20kg abaikanlah massa dari katrol dan G=8,6 m/ Berapa nilai dari T1 yang merupakan penghubung dari M1-M2 Diketahui M1 = M2 = 20 kgM3 = 10 kgG = 8,6 m/s2m3 menggantung Ilmu yang mempelajari tentang gerak dan gaya-gaya penyebabnya disebut dinamika. Ada tiga hukum pokok tentang gerak yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. 1. Hukum I Newton Hukum I Newton disebut juga sebagai hukum kelembaman, yang berbunyi“ Jika suatu benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap menurut garis lurus bergerak lurus beraturan/GLB, maka resultan gaya-gaya seluruhnya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol”. Secara matematis hukum I Newton dinyatakan dengan ∑F = 0. Contoh Soal Tentukan tegangan tali T1 dan T2 pada keadaan setimbang seperti Gambar di bawah? Penyelesaian Karena gaya berpusat di titik P, maka titik P disebut titik tangkap T1, T2, dan w. Untuk penjumlahan gaya-gaya yang bekerja, maka gaya yang arahnya belum horizontal atau belum sejajar sumbu X dan belum vertikal atau belum sejajar sumbu Y, maka harus diproyeksikan pada masing-masing sumbu X dan Y. Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu X ∑FX = 0 T1 – TX2 = 0 T1 – T2 . cos 60° = 0 T1 – ½ T2 = 0 … * Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu Y ∑FY = 0 TY2 – w = 0 T2. sin 60° – 150 = 0 ½ √3 . T2 = 150 ⇒ T2 = 100 √3 N Dari nilai ini disubstitusikan ke persamaan * T1 – ½ T2 = 0 T1 – ½. 100 3 =0 ⇒ T1 = 50 √3 N Aplikasi hukum kelembaman dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil, saat mobil bergerak maju, kita terdorong ke belakang. Sebaliknyansaat mobil direm, kita terdorong ke depan. 2. Hukum II Newton Gambar Balok berada pada bidang miring yang licin. Balok ini dilepas dari titik A, meluncur semakin cepat menuju titik B. Berarti balok ini selama di perjalanan mengalami percepatan. Berdasarkan Gambar penyebab benda bergerak adalah w sin ∝, karena w sin ∝ adalah gaya yang searah dengan gerak benda. w sin ∝ diperoleh dengan cara memproyeksikan gaya berat w. Gaya penggerak w sin ∝, besarnya tergantung dengan sudut kemiringan bidang ∝, semakin besar ∝, semakin besar gaya penggeraknya dan semakin besar pula kecepatan percepatan tetap balok meluncur. Jika dibandingkan antara gaya penggerak yang bekerja pada suatu benda dengan percepatan yang ditimbulkannya, selalu berharga konstan, atau secara matematis dapat ditulis ∝ / a = konstan … Harga konstanta ini disebut sebagai massa kelembaman benda yang bergerak dan disimbolkan dengan huruf “m”. Jadi persamaan menjadi ∝ / a = m Untuk permasalahan umum, gaya penggeraknya diberi simbol F. Dengan menggunakan pengertian a w sin ∝ / a = m, maka F / a = m… Di mana F = gaya N, a =percepatan benda m/s2, dan m = massa benda kg Kesimpulannya “ Percepatan benda berbanding lurus dengan gaya penyebab gerak benda, dan berbanding terbalik dengan massa benda serta arah percepatan sama dengan arah gaya”. Pernyataan ini disebut hukum II Newton. Contoh Soal Selama 5 sekon, gaya bekerja pada benda yang bermassa 2 kg, menyebabkan kecepatan benda berubah dari 5 m/s menjadi 20 m/s. Berapa percepatan benda dan gaya yang bekerja pada benda? Penyelesaian Diketahui t = 5 s, m = 2 kg, v0 = 5 m/s, vt = 20 m/s Ditanya a dan F? 3. Hukum III Newton Hukum III Newton disebut juga sebagai gaya aksi-reaksi yang berbunyi “ Bila suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang kedua ini mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”, atau secara matematis Contoh Soal Seorang anak menggunakan sepatu roda dan anak tersebut mendorong tembok tegar dengan gaya 40 N ke arah utara, bila massa anak dan sepatu roda 32 kg. Tentukan a. Besar dan arah gaya reaksi dari tembok? b. Percepatan anak saat mulai meluncur? Penyelesaian Diketahui Faksi = 40 N ke utara m = 32 kg Ditanya a. Freaksi dan arahnya? b. a? Jawab a. Faksi = -Freaksi = -40 N, tanda – menunjukkan arahnya berlawanan yaitu ke selatan. 4. Penerapan Hukum Newton Berikut ini akan dibahas beberapa contoh penerapan Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari. a. Gerak pada Bidang Datar licin dan Diberi Gaya dengan Sudut ∝ Keterangan gambar Gaya pada sumbu x ∑Fx = m. a F. cos ∝ = m. a Gaya pada sumbu y ∑Fy = 0 a =0, pada sumbu y, benda diam N + F. sin ∝ – w = 0 ⇒ N = w – F. sin ∝ .. Contoh Soal Pada bidang horizontal terdapat balok bermassa 50 kg dan dikenai gaya 100 N membentuk sudut 30° terhadap bidang. Berapa percepatan balok? Penyelesaian Diketahui m = 50 kg, F = 100 N, ∝ = 30° Ditanya a? Jawab Gaya pada sumbu x ∑Fx = F. cos ∝ = m a 100 . ½ √3 = 50 . a ⇒ a = √3 m/s2 b. Gerak pada Bidang Vertikal Gerak benda pada bidang vertikal atau gerak sepanjang sumbu Y. 1 Benda Diam keterangan Gambar T adalah tegangan tali N w adalah berat benda N Untuk benda diam sehingga a = 0 ∑Fy = m. a w – T = 0 ⇒ w = T ⇒ T = m. g .. 2 Benda Bergerak Benda bergerak naik Penjelasan Gambar ∑Fy = m. a T = w + ⇒ T = m g + a .. Benda bergerak turun Penjelasan Gambar ∑Fy = m. a w – T = m. a ⇒ T = m g – a … 3 Gerak Dua Benda yang Dihubungkan dengan Katrol Penjelasan Gambar Benda A Benda B Pada sumbu X wb – T = mb .a .. T = ma . a .. Pada sumbu Y N = wa Penjumlahan persamaan dan Penjelasan gambar Misal, ma > mb dan massa tali diabaikan, maka Benda A Benda B ∑Fy = m. a ∑Fy = m. a wa – T = ma. a … T – wb = mb. a … Penjumlahan persamaan dan
Rumus Tegangan Tali – Kalian tentunya sudah mengetahui bahwa setiap benda bermassa yang berada di bumi selalu mendapatkan gaya berat yang arahnya ke bawah menuju pusat bumi. Dengan kata lain, setiap benda yang berada bebas di udara pasti akan jatuh ke tanah karena gaya beratnya. Gaya berat ini selalu bekerja pada suatu benda dan tidak pernah hilang. Gaya berat masih tetap bekerja, meskipun suatu benda berada di titik terendah tanah sekalipun. Lalu, mengapa benda tersebut tidak bergerak jika gaya berat masih bekerja? Jawabanya adalah karena di dalam suatu benda bekerja gaya normal yang besarnya sama dengan gaya berat dengan arah yang berlawanan, sehingga resultan gayanya sama dengan nol. Sesuai Hukum I Newton yang menyatakan jika resultan gaya nol, benda tersebut akan diam. Sekarang yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan benda yang digantung dengan tali? Jika benda digantung dengan tali tentu saja tidak ada gaya normal, sementara itu gaya berat masih bekerja. Lalu, kenapa benda tidak bergerak? Ketika benda digantung dengan tali, bekerja gaya tegangan tali yang arahnya ke atas berlawanan arah dengan gaya berat. Jika benda diam, gaya tegangan tali sama dengan gaya berat benda tersebut. Dengan demikian, berlaku Hukum I Newton. Tahukah kalian apa itu gaya tegangan tali? Untuk menjawab pertanyaan ini silakan kalian simak penjelasan-penjelasan berikut ini. Pengertian Tegangan TaliPenyebab TeganganPenerapan Gaya Tegangan Tali1. Jemuran Baju2. Timba Air Sumur3. Tarik Tambang4. Derek Mobil5. Orang-Orangan SawahGambar dan Rumus Gaya Tegangan TaliKondisi 1 Benda Digantung dengan TaliKondisi 2 Benda Dihubungkan Tali di Katrol LicinKondisi 3 Dua Benda Dihubungkan Tali dan DitarikKondisi 4 Benda Dihubungkan Tali di Bidang Miring LicinContoh Soal Gaya Tegangan Tali dan PembahasanBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Pengertian Tegangan Tali Suatu benda yang dihubungkan dengan tali dan digantungkan secara vetikal maupun ditarik secara horizontal, selalu bekerja gaya tegangan tali. Gaya tegangan tali merupakan gaya yang bekerja ketika tali tersebut dalam keadaan tegang. Simbol gaya tegangan tali adalah T tension dan satuannya adalah Newton. Arah gaya tegangan tali ini bergantung kepada benda yang ditinjau, bisa ke atas, ke bawah, ke kanan, ke kiri, maupun membentuk sudut tertentu. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan definisi gaya tegangan tali sebagai berikut. Gaya tegangan tali atau tension force adalah gaya ketika tali tersebut dalam keadaan tegang. Gaya tegangan tali dilambangkan dengan huruf T kapital dan satuannya adalah Newton. Arah gaya tegangan tali bergantung kepada titik atau benda yang ditinjau. Penyebab Tegangan Dalam mekanika, tegangan adalah besaran fisika yang menjelaskan tentang gaya yang timbul di dalam partikel benda yang disebabkan oleh gaya pada partikel benda lainnya. Keberadaan tegangan secara mekanika membuat benda dapat mengalami perubahan bentuk atau deformasi. Sebagai contoh, batang padat vertikal yang menyokong beban, setiap partikel dari batang mendorong partikel lainnya yang berada di atas dan di bawahnya. Gaya makroskopik yang terukur sebenarnya merupakan rata-rata dari sejumlah besar tumbukan dan gaya antarmolekul di dalam batang tersebut. Tegangan di dalam suatu benda bisa terjadi oleh berbagai mekanisme, seperti reaksi terhadap gaya eksternal misal gravitasi yang diaplikasikan ke bahan curah, juga reaksi terhadap gaya yang diaplikasikan ke permukaannya seperti gaya kontak, tekanan eksternal, dan gesekan. Setiap deformasi dari benda padat menghasilkan tegangan elastis, mirip dengan reaksi gaya pada pegas yang selalu kembali ke bentuk semula. Pada cairan dan gas, tegangan elastis hanya terjadi ketika deformasi mengubah volume. Namun, deformasi akan selalu berubah seiring dengan waktu, termasuk cairan misal pelumas yang viskositasnya berubah sehingga harus diganti secara periodik. Sejumlah tegangan yang signifikan dapat terjadi bahkan ketika deformasi hampir tidak terlihat. Tegangan dapat terjadi tanpa adanya gaya dari luar, yang disebut dengan built-in stress atau tegangan dari dalam seperti pada manufaktur beton pracetak dan kaca tempa. Tegangan juga dapat terjadi tanpa adanya gaya kontak sama sekali, baik dari dalam maupun dari luar, misal karena perubahan temperatur, perubahan komposisi kimia, dan paparan gaya magnet. Penerapan Gaya Tegangan Tali Contoh penerapan gaya tegangan tali dalam kehidupan sehari-hari 1. Jemuran Baju Ibu rumah tangga tentunya pasti mengenal kegunaan jemuran pakaian dalam kegiatan sehari-hari dan masih banyak jemuran yang menggunakan tali yang diikatkan pada kayu, tembok atau pohon. Penerapan jemuran baju dengan tali ini menjadi salah satu contoh gaya tegangan tali dan beberapa cabang ilmu kimia menjelaskan mengenai gaya tegangan tali yang terjadi di masyarakat. Pakaian yang digunakan untuk aktivitas tentu akan kotor bila tidak dibersihkan dan setelah dibersihkan pakaian harus dijemur supaya cepat kering. Kini, memang ada teknologi mesin cuci yang bisa mengeringkan pakaian secara cepat, tetapi hal ini tidak cukup nasih memerlukan cahaya matahari untuk mengeringkan pakaian lebih merata. 2. Timba Air Sumur SATELITBM/Creative Commons Attribution-Share Alike International. Untuk memperoleh air sumur bisa didapatkan dengan cara menarik ember menggunakan tali yang dililitkan ke katrol dan hal ini menjadi penerapan Hukum Newton pada katrol dalam kehidupan sehari-hari. Air sumur adalah air yang langsung diperoleh dari bawah tanah dan kedalaman sumur tergantung kepada daerahnya. Ssemakin rendah kedalaman sumur, akan semakin mudah pula untuk memperoleh airnya. Indonesia memiliki banyak daerah yang memiliki tingkat kedalaman air sumur yang berbeda-beda. Hal ini membuat penggunaan tali dan katrol menjadi sangatlah penting. Air sumur dipercaya lebih bersih daripada air Perusahaan Daerah Air Minum PDAM, karena air sumur didapatkan langsung dari dalam sumur dan air PDAM didapat dari penyaringan air sungai. 3. Tarik Tambang Tarik tambang adalah kegiatan olahraga atau permainan yang selalu rutin diselenggarakan pada acara HUT RI dan dilakukan oleh siapa saja sesuai dengan usia. Kegiatan ini menjadi salah satu gerak tegangan tali yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan gerakan ini terjadi secara sengaja. Banyak sekali manfaat tarik tambang untuk kesehatan seseorang, karena dengan melakukan kegiatan ini keringat akan keluar dengan sendirinya dan kegiatan ini juga menjadi kegiatan yang bisa melatih kekompakan. Kekuatan tarikan tangan sangatlah berperan penting dan katahanannya tergantung kepada kekuatan otot tangannya. Pada permainan ini, biasanya pihak yang kalah akan tertarik ke wilayah lawannya. 4. Derek Mobil Mobil sering kali mogok di dalam perjalanan dan hal ini bisa terjadi akibat adanya perubahan wujud zat yang terjadi dalam kendaraan. Untuk wilayah perkotaan penggunaan mobil derek sebagian besar lebih efektif dibandingkan dengan di perdesaan, karena sudah banyak kasus mobil mogok yang merugikan para pemilik mobil seperti biaya yang mahal dan lain-lain. Penggunaan tambang dianggap sebagai cara yang efektif di daerah perkotaan, karena selain cepat juga sangat irit biaya dan gaya tegangan tali tambang menjadi salah satu contoh gaya tegangan tali yang banyak ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Mobil derek memiliki peranan yang sangat penting di Indonesia, salah satunya sebagai alat derek pada saat mobil mogok di area tol. 5. Orang-Orangan Sawah Orang-orangan sawah adalah salah satu mainan buatan yang digunakan untuk mengusir hama burung di sawah dan orang-orangan sawah juga sering disebut sebagai bebegig sawah. Bebegig sawah memiliki wujud zat yang berbeda-beda dan bebegig sawah dibuat dengan mengandalkan kayu dan juga tali yang saling memiliki gaya tegangan. Bebegig sawah biasanya dipasang oleh para petani pada saat padi sudah mulai bewarna hijau. Padi muda sangat disukai burung. Padi yang banyak dimakan burung biasanya akan membuat panen petani rugi. Tali yang digunakan untuk membuat bebegig sawah biasanya adalah tali rafia atau benang kasur dan perlengkapan bantuan yang digunakan biasanya adalah boneka, kain bekas, kaleng, dan kelereng. Gambar dan Rumus Gaya Tegangan Tali Dikarenakan arah gaya tegangan tali bergantung kepada titik atau posisi benda yang ditinjau, untuk keadaan atau kondisi yang berbeda, gambar dan rumus gaya tegangan tali juga berbeda. Berikut ini adalah gambar gaya tegangan tali pada benda dalam empat kondisi, yaitu sebuah benda yang digantung vertikal dengan tali, dua benda yang dihubungkan tali di bidang datar kemudian ditarik dengan gaya F, sebuah benda yang yang dihubungkan tali di bidang miring licin dan sebuah benda yang dihubungkan tali melalui katrol. Kondisi 1 Benda Digantung dengan Tali Ketika sebuah benda bermassa m dihubungkan tali kemudian digantung maka pada benda tersebut bekerja dua gaya, yaitu gaya tegangan tali T dan gaya berat w. Karena benda diam, maka berlaku Hukum I Newton sebagai berikut. FY = 0 T – w = 0 T = w Rumus gaya tegangan tali pada kondisi ini adalah T = mg Jika yang kita tinjau adalah tempat dimana tali digantung, maka pada gantungan tersebut juga bekerja gaya tegangan tali T’ yang besarnya sama dengan T sehingga T’ = T. Kondisi 2 Benda Dihubungkan Tali di Katrol Licin Jika sebuah benda bermassa m dihubungkan tali pada katrol licin kemudian ditarik dengan gaya F, maka benda tersebut bekerja dua gaya yaitu gaya tegangan tali T dan gaya berat w, jika F > w maka benda bergerak ke atas sehingga berlaku Hukum II Newton sebagai berikut. FY = ma T1 – w = ma T1 = ma + w T1 = ma + mg Rumus gaya tegangan tali pada kondisi ini adalah T1 = ma+g Apabila kita tinjau gaya yang menarik tali F, maka pada titik tersebut juga bekerja gaya tegangan tali T2 yang arahnya ke atas. Jika yang kita tinjau adalah katrol, maka pada katrol tersebut bekerja gaya tegangan tali T1’ dan T2’ yang besarnya sama dengan T1 dan T2 karena pada katrol yang licin tidak ada gesekan semua gaya tegangan tali besarnya adalah sama, sehingga T1’ = T2’ = T1 = T2. Kondisi 3 Dua Benda Dihubungkan Tali dan Ditarik Misalkan dua benda bermassa m1 dan m2 saling dihubungan dengan tali pada bidang datar licin. Kemudian pada benda 2 ditarik dengan gaya sebesar F, maka pada masing-masing benda bekerja gaya tegangan tali T1 dan T2. Jika kedua benda bergerak ke kanan, maka pada masing-masing benda berlaku Hukum II Newton sebagai berikut. Benda 1 Resultan gaya pada sumbu Y FY = m1a N1 – w1 = m1a karena tidak ada gerak pada arah Y maka a = 0 N1 – w1 = 0 N1 = w1 Resultan gaya pada sumbu X FX = m1a T1 = m1a Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda 1 adalah T1 = m1a Benda 2 Resultan gaya pada sumbu Y FY = m2a N2 – w2 = m2a karena tidak ada gerak pada arah Y maka a = 0 N2 – w2 = 0 N2 = w2 Resultan gaya pada sumbu X FX = m2a F – T2 = m2a T2 = F – m2a Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda 2 adalah T2 = F – m2a Dikarenakan pada benda 1 dan benda 2 dihubungkan dengan tali yang sama maka T1 = T2 Kondisi 4 Benda Dihubungkan Tali di Bidang Miring Licin Perhatikan kembali gambar tegangan tali di atas. Jika sebuah benda bermassa m dihubungkan dengan tali kemudian diletakkan pada bidang miring licin dengan sudut kemiringan α, maka pada benda tersebut bekerja gaya tegangan tali T dengan arah seperti pada gambar. Karena benda tidak bergerak maka berlaku Hukum I Newton sebagai berikut. Resultan gaya pada sumbu Y FY = 0 N – w cos α = 0 N = w cos α N = mg cos α Resultan gaya pada sumbu X FX = 0 T – w sin α = 0 T = w sin α T = mg sin α Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda tersebut adalah T = mg sin α Soal 1 Sebuah lift bergerak dipercepat ke atas dengan percepatan 2 m/s2. Jika massa lift dan isinya 200 kg, tentukanlah tegangan tali penarik lift tersebut jika percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2. Jawab Gaya yang bekerja pada lift adalah berat dan tegangan tali seperti diperlihatkan pada gambar di atas. Karena benda bergerak dengan suatu percepatan ke atas, sesuai dengan Hukum II Newton, kita peroleh FY = ma T – w = ma T = w + ma T = mg + ma T = m g + a T = 200 kg10 m/s2 + 2 m/s2 T = N Catatan penting Gaya yang searah dengan percepatan arah gerak benda diberi tanda positif dan gaya yang berlawanan dengan percepatan diberi tanda negatif. Soal 2 Sebuah bola bermassa 60 gram diikat dengan seutas tali yang panjangnya 1 meter, kemudian diputar horizontal. Dalam waktu 20 sekon terjadi 50 putaran. Hitunglah berapa a kelajuan linier b percepatan sentripetal c tegangan tali Pembahasan Massa bola m = 60 gram = 0,06 kg, jari-jari R = 1 m, sehingga Periode T = 50 putaran 20 sekon = 0,4 s Kelajuan linier → v = T 2R = 0,4 s 2π1 m = 5 m/s Percepatan sentripetal → as = R v 2 = 1m 5 m/s2 = 25 2 m/s2 Tegangan tali = gaya sentripetal → Fs = = 0,06 kg × 25 2 m/s2 = 1,52 N Jadi, tegangan talinya adalah 1,52 N. Soal 3 Sebuah elevator, massa 400 kg, bergerak vertikal ke atas dari keadaan diam dengan percepatan tetap sebesar 2 m/s2. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2, tegangan tali penarik elevator adalah …. Pembahasan M= 400 kg, a = 2 m/s2, dan g = 9,8 m/s2. Maka penyelesaiannya ∑F = m a T – w = m a T = w + m a T = mxg + mxa T = a + gm = 2 + 9,8 × 400 = N Jadi, tegangan talinya adalah N Soal 4 Dua buah balok A dan B dengan massa masing-masing 20 kg dan 5 kg, dihubungkan melalui sebuah katrol, seperti terlihat pada gambar di samping. Balok B mula-mula ditahan kemudian dilepaskan. Berapakah percepatan dan tegangan tali masing-masing balok? g = 10 m/s2? Pembahasan ∑ F = T – T + = mA + mBa a = g a= x 10 m/s2 a = 2 m/s2 T = = 20 x 2 = 40 N Jadi, tegangan talinya adalah 40 N. — Itulah artikel terkait “Rumus Tegangan Tali Lengkap dengan Contoh Soal dan Pembahasan” yang bisa kalian gunakan sebagai referensi pelajaran fisika terkait Rumus Tegangan Tali. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama. Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Sebagai SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat! ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Kelas 11 SMAKeseimbangan dan Dinamika RotasiKeseimbangan Banda TegarHitung besar gaya tegangan tali T1 dan T2 jika digantungi beban 5 kg pada soal Banda TegarKeseimbangan dan Dinamika RotasiStatikaFisikaRekomendasi video solusi lainnya0640Perhatikan gambar di bawah ini. a R m2 m1 a Sebuah bola b...0222Sistem berada dalam keadaan setimbang. Besar tegangan tal...Teks videoLego Friends pada soal di atas diketahui beban yang memiliki massa 5 kg digantung dengan posisi seperti yang dapat digambar kita asumsi juga percepatan gravitasi di tempat itu adalah meter per sekon kuadrat yang ditanyakan adalah besar dari tegangan tali t1 dan juga t2 untuk mengerjakan soal ini kita harus Gambarkan terlebih dahulu. Bagaimana diagram benda bebas nya yang telah kita Gambarkan hasilnya akan jadi seperti ini kita harus jabarkan juga t1k dan sumbu y maupun sumbu x cara menjabarkan nya adalah gaya yang berseberangan dengan sudut selalu dikalikan dengan sinus sudut tersebut. Sedangkan gaya lainnya dikalikan dengan cos dari sudut tersebut contohnya untuk kedua gaya yang berseberangan dengan sudut adalah gaya yang searah dengan sumbu y sehingga gaya yang searah dengan sumbu y besarnya adalahT2 sinus 53 derajat dengan gaya yang searah sumbu x besarnya adalah T 2 cosinus 50 derajat. Hal itu juga berlaku untuk T13 akan menjadi seperti ini karena Benda dalam keadaan Tegar maka berlaku Sigma F = 0 pertama kita kan analisis gaya-gaya yang searah dengan sumbu x sehingga Sigma f x = 0 dan sumbu x adalah GT 250 3 derajat dan titik t 1 cos 37 derajat sehingga persamaannya akan menjadi T1 cos 37 derajat dikurang I T 2 cos 53 derajat sama dengan nol maka kita akan mendapatkan 4 per 51 dikurangi3/5 T2 = 0 apabila kita kalikan kiri dan kanan dengan 5 akan menjadi 4 t 1 dikurangi 3 Y 2 = 0. Jika 5 yaitu 0 selanjutnya kita akan analisis gaya-gaya yang searah dengan sumbu y jika berlaku Sigma F = 0 J gaya yang searah sumbu y yaitu dikurangi T2 sinus 53 derajat dikurangi 1 sinus 37 derajat = 0 di sini adalah gaya berat yaitu massa dikalikan dengan gravitasi yang kita dapatkan 5 dikali 10 dikurangi 2 Sin 53 yaitu 4 per 5 dikurangi 1 Sin 37 yaitu 3 per 5 =Apabila kita katakan Sisi kiri dan sisi kanan dengan 5 akan menjadi 250 dikurangi 4 T 2 dikurangi 3 sama dengan nol kalau kita pindahkan 250 ke kanan menjadi negatif 42 dikurangi 3 t 1 = Min 250. Jika kita kalikan Sisi kiri dan sisi kanan dengan min 1 akan menjadi 4 T 2 + 3 t 1 = 250 dari sini kita mendapatkan dua persamaan yaitu 4 + 1 Min 32 sama dengan nol dan juga 4 T 2 + 3 t 1 = 250 Untuk itu kita bisa menggunakan sistem persamaan linear dua variabel 4 + 1 dikurangi 3 p 2 = 03 t 1 + 4= 250 apabila kita kalikan yang atas dengan 3 dan yang bawah dikalikan dengan 4 persamaannya akan menjadi 12 t 1 dikurangi 9 T 2 = 0 + 12 t 1 + 16 T 2 = 1000 sehingga apabila kita kurangi persamaan yang atas dengan yang bawah akan menjadi Min 25 P 2 = min 1000 maka kita akan mendapatkan T2 = 40 Newton diketahui bahwa 4 t 1 dikurangi 3 T 2 = 3. Apabila kita subtitusikan nilai 2 akan menjadi 41 dikurangi 3 dikali 40 sama dengan nol kita dapatkan 41= 125 t 1 = 30 Newton 3 jawabannya adalah T1 = 30 dan t2 = 40 udah bukan sampai jumpa di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul